19 January 2013

Contoh Proposal Pengadaan Jaringan


Contoh Proposal Pengajuan Jaringan

1. Latar Belakang
Kemajuan teknologi informasi komputerisasi disetiap aspek kebutuhan saat ini mengharuskan diciptakannya infrastruktur yang dapat menggemban fungsionalitas dari teknologi  informasi tersebut. Pada era globalisasi ini jaringan komputer sangatlah berkembang pesat sehingga menjadi sangat canggih. Banyak perusahaan-perusahaan yang mempunyai fasilitas yang bagus jaringan komputer untuk menarik minat bagi para calon client. Bagi perusahaan sangatlah penting karena tanpa adanya jaringan komputer, maka kinerja sebuah perusahaan akan menurun dan mengakibatkan perusahaan tersebut pailit atau bangkrut.     
Dengan dilakukanya pemasangan jaringan pada suatu perusahan reservasi tiketseseorang tidak perlu lagi berdiri lama untuk antri mendapat giliran pembelian tiket di sebuah loket, sehingga dengan dilakukanya pemasangan jaringan pada perusaahan reservasi tiketsangat  berguna dan sangat menguntungkan sekali bagi para pelanggan atau para pemesan tiket serta perusahaan tersebut.

2.  Tujuan
a. Untuk mempermudah dalam pemesanan tiket.
b.File Server yaitu data storage atau tempat penyimpanan data bagi masing-masingclient/pemakai komputer untuk saling bertukar data baik itu sistem operasi linux maupun windows.
c. FTP yaitu fasilitas yang kami berikan untuk transfer data via web browser sesama rekan kerja yang terhubung ke server
d. Proxy Server salah satu fasilitas yang kami suguhkan untuk filterisasi untuk client yang terkoneksi internet di perusahaan anda, dan juga berfungsi sebagai monitoring client.

3. Teknis Pelaksanaan
1. Pengadaan Komputer Server Dan Client.
2. Pengadaan Perangkat jaringan seperti Switch, Hub, kabel Jaringan, Connector (RJ 45).
3. Instalasi Jaringan dan Juga setting server maupun client.
4. Administrasi Jaringan yaitu perawatan dan operasional seluruh perangkat.


4. Rancangan Anggaran Biaya
Dana                                                                                        Rp 1.500.000.000
Total Biaya                                                                              Rp 1.476.248.600
        _______________ _
Sisa dana                                                                                  Rp  23.751.400

Adapun rincian biaya, sebagai berikut :
a.       PC Server/unit
IBM System X3650M4-B2A     Rp 33.136.400,00
BENQ V2420H LCD Monitor  Rp   4.586.000,00
                                                      _______________ +
Total                                             Rp 37.724.400
Spesifikasi Detail
Platform
 Dual CPU Rack Server
Processor Type
Intel Xeon Processor
Processor Onboard
Intel Xeon E5-2609 (10Mb Cache, 2.40 GHz, 6.40GT/s Intel QPI)
Chipset
Intel® 5520 chipset
Standard Memory
4 GB ECC DDR3- 10600 RDIMM 1333 Mhz ECC unbuffered (8 slots)
Max. Memory
768 GB (24 DIMMs)
Video Type
Integrated Matrox G200e 8 MB
Audio Type
Optional
Speakers Type
Optional
# 1 Controller
IBM ServerRAID M5110e RAID on motherboard, integrated 6 Gbps hardware RAID-0, -1, -10
#1 Floppy Drive
Optional
#1 Hard Drive Type
Optional
#1 Optical Drive Type
DVD±RW SuperMulti
Standard Bays
Sixteen IBM propietary hot-swap 2.5 inch drive bays
Interface Provided
-          USB ports
-          2  front/4 back/2 internal
-          VGA Ports
-          1 front/1 back
Modem
Optional
Networking
Intergrated Four Server Gigabit Ethernet 100/1000
Network Speed
10 / 100 / 1000 Mbps
Wireless Networking
None
Wireless Bluetooth
None
Keyboard Type
Optiopnal
Input Device Type
Optional
Slot Provided
3x PCIe x8, 2x 64-bit/66 or 100 MHz PCI-X®, 1x 32-bit 33 MHz PCI
Cooling Fan
Redundant/hot-pluggable power and redundant fans
Interface Provided
2x PS/2, Serial, 6x USB 2.0 (2 front-accessible), 2 x Gigabit Ethernet (RJ-45), VGA
Compliat Standards
UL, Nemko GS, CB, FCC Class B, BSMI, CCC, CE
O/S Supported
Microsoft® Windows® Server 2008 Standard & Enterprise Edition (x86 & EM64T)
Microsoft® Windows® Server 2003 Standard & Enterprise Edition (x86 & EM64T)
Red Hat® Enterprise Linux 5.0 (x86 & EM64T)
Novell® SuSE® Linux Enterprise Server 10 (x86 & EM64T)
Chassis Form Factor
Tower Rack Mountable (5U)
Power Supply Type
610 watt hot swappable redundant power supply
Chassis Dimension
432 (H) x 210 (W) x 650 (D) mm
Weight
32 kg
Standard Warranty
3-year Limited Warranty, Parts, Labor, Onsite, 24x7 Response Time

b.      PC Client/unit
Acer Aspire M5641 Extreme                 Rp   7.700.000,00
BENQ V2420H LCD Monitor                 Rp   4.586.000,00
                                                                  _______________ +
Total harga                                                Rp. 12.286.000

Total harga untuk 99 PC   Rp 1.216.314.000
Spesifikasi Detail
Platform
Home Multimedia Desktop PC
Processor Type
Intel Core2 Duo Processor
Processor
Intel® Core® 2 Duo E8400 (3.0GHz, 6MB L2 Cache, 1333MHz)
Chipset
NVIDIA® GeForce® 9200
Memory
1Gb DDR2 667Mhz
Video Type
NVIDIA® GeForce® 8600 512MB
Audio Type
Integrated high-definition audio with 7.1-channel
Speakers Type
Integrated 2.0 USB Speaker
Floppy Drive
Optional
Hard Drive
320GB SATA 7200 rpm
Optical Drive Type
DVD±RW
Modem
56K Modem
Networking
Gigabit LAN
Keyboard Type
USB Keyboard
Input Device Type
Optical Mouse
Slot Provided
PCIe x16, PCIe x1, 2x PCI
Card Reader Provided
9-in-1 Media Reader
Interface Provided
9x USB 2.0, Firewire, LAN, VGA, HDMI, Audio
O/S Provided
Microsoft Windows Vista Home Basic
Chassis Form Factor
Mini Tower ATX
Power Supply Type
Data not available
Chassis Dimension (WHD)
455 x 183 x 370 mm
Standard Warranty
1-Year Limited Warranty

c.  Koneksi Jaringan
No
Item
Satuan
Jumlah
Harga Satuan
Jumlah Harga
1
Konektor RJ45
Buah
100
Rp 5.000
Rp  500.000
2
Kabel Belden Original
Meter
3000
Rp 1.200.000
3
HP 2620-24-PpoE+ [J9624A]
Buah
4
Rp 8.203.800
Rp 32.815.200
5
Paralon
Meter
300
Rp 5.000
Rp 1.500.000
Jumlah
Rp 36.015.200

d. Lain-lain
No.
Item
Jumlah
Harga Satuan
Jumlah Harga
1
Meja KomputerAditech ADC1600
100
Rp.875.000
Rp. 8.750.000,-
2
Kursi Fantoni F350
100
Rp.620.000
Rp.62.000.000,-
3
LaserJet 1005
1
Rp 1.205.000,-
Rp 1.205.000,-
4
Printer Canon IP2770
4
Rp. 400.000,-
Rp. 1.600.000,-
5
Spekr. Simbadda CST 9500N
100
Rp 480.000,-
Rp. 48.000.000,-
6
Matsugawa 1000W MotorStabillizer
100
Rp. 230.000,-
Rp. 23.000.000,-
Jumlah
Rp. 144.555.000,-

e.  Alat
No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
Harga
Total
1
Tang Crimping KW 1
Buah
2
Rp 150.000
Rp 300.000
2
LAN Tester
Buah
2
Rp 50.000
Rp 100.000
3
Tool Set (Obeng +, obeng -, tang   potong, tang jepit)
Set
2
Rp 95.000
Rp 190.000
4
Gunting
Buah
2
Rp 15.000
Rp   30.000
5
Cutter
Buah
2
Rp 10.000
Rp   20.000
Jumlah
Rp 640.000
f. Technical Support
No
Kebutuhan
Jumlah
Harga
Total
1
Technical Support
5
Rp.8.000.000
Rp.40.000.000
2
Makan dan Snack
5
Rp.200.000
Rp.1.000.000
Jumlah
Rp.41.000.000


pc net.png5.      Rancangan Topologi Jaringan
6.  Penutup
Demikian proposal kerja yang kami susun sebagai tahapan awal untuk bisa memberikan hasil yang terbaik dari segi Teknologi Informasi untuk perusahaan anda. Terima kasih telah menggunakan jasa kami.

Sumber:  http://tidurdilaut.blogspot.com/2011/12/contoh-proposal-pengajuan-jaringan.html

29 October 2012

Manajemen Resiko Pada Perbankan (Internet Banking)


BAB 1
Manajemen Risiko pada Aktivitas Pelayanan Jasa Bank melalui Internet (Internet Banking)

Peran teknologi dalam dunia perbankan sangatlah mutlak, dimana kemajuan suatu sistem perbankan sudah barang tentu ditopang oleh peran teknologi informasi. Tidak dapat dipungkiri, dalam setiap bidang termasuk perbankan penerapan teknologi adalah untuk memudahkan operasional intern perusahaan, juga bertujuan untuk semakin memudahkan pelayanan terhadap nasabah. Apalagi saat ini, khususnya dalam dunia perbankan hampir semua produk yang ditawarkan kepada nasabah serupa, sehingga persaingan yang terjadi dalam dunia perbankan adalah bagaimana memberikan produk yang serba mudah, cepat dan praktis. Penggunaan teknologi informasi (TI) pada bidang perbankan telah terbukti dapat meningkatkan kemampuan bank dalam menyelenggarakan layanannya secara efektif dan efisien, meningkatkan kecepatan proses transaksi, dan meningkatkan kemampuan kompetitif bank.
Bentuk-bentuk produk TI yang biasa digunakan pada bidang perbankan, antara lain, aplikasi Core Banking (aplikasi pemrosesan transaksi), Real Time Gross Settlement (RTGS), Automated Teller Machine (ATM), Internet Banking, SMS Banking, dan lain-lain.
Selain manfaat dan keunggulan yang diperoleh dari penggunaan TI dalam pelaksanaan operasional bank, tentunya terdapat risiko yang dapat menyebabkan timbulnya kerugian pada bank dan nasabah. Risiko yang terkait dengan pemanfaatan TI oleh bank, antara lain, risiko reputasi, risiko operasional, risiko hukum, dan risiko perbankan lainnya seperti likuiditas dan kredit.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia no. 9/15/PBI/2007, untuk meminimalkan risiko-risiko potensial dalam penggunaan TI, maka penerapan manajemen risiko, paling kurang, mencakup :
1. Pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi,
2. Kecukupan kebijakan dan prosedur dalam penggunaan TI,
3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko penggunaan TI,
4. Sistem pengendalian intern atas penggunaan TI.
Dalam hal penerapannya, manajemen risiko harus dilakukan secara terintegrasi di dalam setiap tahapan penggunaan TI dimulai dari proses perencanaan, pengembangan / pengadaan, operasional, pemeliharaan, hingga penghentian dan penghapusan sumber daya TI. Proses manajemen risiko di bank dilakukan, minimal, terhadap aspek-aspek yang terkait pengembangan dan pengadaan TI, operasional TI, jaringan komunikasi, pengamanan informasi, Business Continuity Plan (BCP), end user computing, electronic banking, dan penggunaan pihak penyedia jasa TI (PBI no. 9/15/PBI/2007).
Pelaksanaan audit oleh bank diperlukan untuk mengawasi dan mengendalikan operasional TI, dan bertujuan untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur penggunaan TI telah tersedia dan dilaksanakan secara memadai. Audit, baik secara internal maupun eksternal, harus mencakup penggunaan TI  yang diselenggarakan sendiri oleh bank maupun oleh penyedia jasa TI.
BAB 2
Contoh Kasus Permasalahan Internet Banking
Meskipun dunia perbankan memperoleh manfaat dari penggunaan internet banking, terdapat pula resiko-resiko yang melekat pada layanan internet banking, seperti resiko strategik, resiko reputasi, resiko operasional termasuk resiko keamanan dan resiko hukum, resiko kredit, resiko pasar dan resiko likuiditas. 
Serangan terhadap kegiatan perbankan online (online banking), adalah  cybercrime. Modus yang pernah muncul di Indonesia dikenal dengan istilah typosite. Modus ini memanfaatkan nasabah yang salah mengetikkan alamat bank online yang ingin diaksesnya. Pelakunya sudah menyiapkan situs palsu yang mirip dengan situs asli bank online (forgery). Jika ada nasabah yang salah ketik dan kesasar di situs bank palsu tersebut, pelaku akan merekam user id dan password nasabah tersebut untuk digunakan mengakses ke situs yang sebenarnya (illegal access) dengan maksud untuk merugikan nasabah.
Contoh kasus :
Masih ingat  pembobolan internet banking milik bank BCA pada tahun 2001? Kasus tersebut dilakukan oleh seorang mantan mahasiswa ITB Bandung dan juga merupakan salah satu karyawan media online (satunet.com) yang bernama Steven Haryanto. Anehnya Steven ini bukan Insinyur Elektro ataupun Informatika, melainkan Insinyur Kimia. Ide ini timbul ketika Steven pernah salah mengetikkan alamat website. Dia telah membuat beberapa situs yang sama persis dengan situs internet banking BCA yang beralamat di www.klikbca.com, seperti: 
wwwklikbca.com
kilkbca.com
clikbca.com
klickbca.com
klikbac.com
Jika masuk ke empat situs itu, Anda akan mendapatkan situs internet yang sama persis dengan situs klikbca.com. Hanya saja saat melakukan login, Anda tidak akan masuk ke fasilitas internet banking bca dan akan tertera pesan "The page cannot be displayed". Fatalnya, dengan melakukan login di situs-situs itu, user name dan PIN internet Anda akan terkirim pada sang pemilik situs.
Karena perbuatannya itu Steven meminta maaf kepada pihak Bank Central Asia (BCA), dan permintaan maaf itu dikirimkan via email kepada BCA, Rabu (6/6/2001) dan ditembuskan pada redaksi detikcom dan Satunet.com.
Dalam pernyataannya, Steven menyatakan menyesal dan mengakui telah menimbulkan kerugian kepada pihak BCA dan pihak pelanggan yang kebetulan masuk ke situs palsu tersebut. Namun Steven menyatakan menjamin bahwa dia tidak pernah dan tidak akan menyalahgunakan data tersebut , dan  juga menyerahkan kembali data user yang didapatkannya kepada BCA. 









Bab 3
Manajemen Risiko Pada Permasalahan Internet Banking

Dalam rangka melakukan pengawasan terhadap perbankan, Bank Indonesia perlu melakukan audit terhadap Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi yang digunakan oleh perbankan untuk setiap kurun waktu tertentu.

Menyadari pentingnya kenyamanan dan keamanan berbagai upaya preventif dan pengamanan internet banking dapat diterapkan seperti :
•  Pemakaian sistem firewall untuk pembatasan akses. Pengamanan berlapis ini, tentu saja ditambah dengan keamanan yang dipunyai oleh setiap nasabah berupa identitas pengguna (user ID) dan PIN. 
•  Program Secure Sockets Layer (SSL) 3.0 dengan sistem pengacakan 128 bit. Pengaman tersebut oleh bank disesuaikan dengan standar internasional.
•  Diberlakukannya fitur two factor authentication, dengan menggunakan token. Penggunaan token ini akan memberikan keamanan yang lebih tinggi dibandingkan bila hanya menggunakan username, PIN, dan password saja.
•  Sosialisasi aktif dari perbankan kepada masyarakat/nasabah dan pegawai perbankan mengenai bentuk-bentuk kejahatan yang dapat terjadi dengan produk/layanan yang disediakannya. 
•  Menambah persyaratan formulir identitas pada waktu pembukaan rekening baru untuk pemeriksaan pada data base yang menghimpun daftar orang bermasalah dengan institusi keuangan. 
•  Penggunaan Perangkat Lunak Komputer Deteksi untuk aktifitas rekening nasabah, agar apabila terjadi kejanggalan transaksi, seperti pengambilan uang nasabah yang melampaui jumlah tertentu, dapat ditangani dengan cepat
•  Standardisasi dalam pembuatan aplikasi Internet Banking. Misalnya, user interface yang mudah dipahami, sehingga user dapat mengambil tindakan yang sesuai.
Meskipun hingga saat ini belum terdapat teknologi yang dapat membuat Internet Banking menjadi aman, akan tetapi pihak perbankan dan pemerintah perlu mengupayakan agar penyelenggaraan Internet Banking yang telah ada, tetap dapat dipergunakan  lebih aman

Tips Menggunakan Internet Banking dengan AMAN 
1.  Jangan pernah mengakses Internet Banking dari komputer umum (Shared Computer) seperti di Warnet atau tempat-tempat umum lainnya. Selalu gunakan Laptop atau komputer pribadi anda. 
2.  Jangan pernah lupa lengkapi Laptop anda dengan Antivirus, Firewall maupun Anti Spyware terbaru untuk memastikan tidak ada program jahat yang akan menyadap setiap aktivitas online anda. 
3.  Sebaiknya hindari mengakses Internet Banking di Hotspot gratis, misal di Mall atau Kampus, namun jika anda terpaksa menggunakan koneksi Wireless pastikan bahwa koneksi anda terenkripsi. 
4.  Cek dan rechek setiap transaksi dari Internet Banking anda, sehingga Anda bisa mengetahui setiap detil dari transaksi dan jika Anda transaksi yang mencurigakan anda bisa langsung melaporkan ke Bank yang bersangkutan. 
5.  Selalu gunakan Password yang kuat dan tidak mudah ditebak oleh orang lain dan mengubahnya sesering mungkin. Gunakan kombinasi huruf dan angka serta hindari menggunakan password yang sama untuk setiap akun online Anda. Misalnya bedakan antara Password Facebook anda dengan Password Internet Banking.   Jangan membuat password yang mudah dikenali, seperti nama istri atau suami atau nama binatang peliharaan Anda. Password dengan angka-angka jauh lebih aman, apalagi bila diselingi dengan karakter seperti * atau #. Tapi angka itu jangan berupa tanggal lahir Anda.
6.  Pastikan Anda selalu Log Out setelah selesai melakukan kegiatan Internet Banking

20 Cara Membuat Artikel SEO Friendly

  20 Cara Membuat Artikel SEO Friendly Menulis artikel dengan baik belumlah cukup. Anda juga harus membuat artikel tersebut ramah mesin penc...